Sabtu, 07 Januari 2017

PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJECT DENGSN UML



Konsep Dasar UML 

Untuk dapat mememahami UML diperlukan pemahaman tentang konsep bahasa pemodelan dan tiga      eleman utama UML.Tiga elemen utama UML antara lain:
1.     Buiding Bloks 
Building bloks ini terdapat beberapa bagian
  • Benda / Things / Objek
Objek merupakan bagian paling statik dari sebuah model, yang menjelaskan elemen – elemen lainnya dari sebuah konsep Bentuk dari beberapa objek: 
    • Classes, sekelompok dari object yang mempunyai atribute, operasi, dan hubungan yang semantik 
    • Interfaces, antar-muka yang menghubungkan dan melayani antarkelas dan atau elemen dan mendefinisikan sebuah kelompok dari spesifikasi pengoperasian 
    • Collaboration, interaksi dari sebuah kumpulan kelas – kelas atau  elemen – elemen yang bekerja secara bersama – sama. 
    • Use cases, pembentuk tingkah laku objek dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah coll aborati on. 
    • Nodes, bentuk fisik dari elemen – elemen yang ada pada saat dijalankannya sebuah system
  
2.      Hubungan / Relationship

      Ada 4 macam hubungan dalam penggunaan UML, yaitu;
  • Dependency, hubungan semantik antara dua objek yang mana sebuah objek berubah mengakibatkan objek satunya akan berubah pula.
  • Association, hubungan antar benda secara struktural yang terhubung diantara objek dalam kesatuan objek.
  • Generalizations, hubungan khusus dalam objek anak yang menggantikan objek induk . dan memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada objek induk
  • Realizations, hubungan semantik antarpengelompokkan yangmenjamin adanya ikatan diantaranya yang diwujudkan diantara interface dan kelas atau elements, serta antara use casesdan collaborations.

3.      Bagan atau Diagrams

Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9 diagram, yaitu;
  • Diagram Use Case, menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Diagram Use Case berguna dalam tiga hal : 
a)      Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements) 
b)      Komunikas dengan klien 
c)      Membuat test dari kasus – kasus secara umum
  • Diagram Class, memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas – kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubungan),sebagai berikut :
  • Association, suatu hubungan antara bagian dari dua kelas yang terjadi jika salah satu bagian dari kelas mengetahui kelas yang lain dalam melakukan suatu kegiatan..
  • Aggregation, hubungan association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan dan memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian.

  • Generalization, hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu kelas super dari kelas yang lain.

  • Diagram Package dan Object, merupakan kumpulan elemen – elemen logika UML yang bertujuan untuk mengelompokkan Diagram class yang lebih kompleks.

  • Diagram Sequence, merupakan salah satu diagram Intera ction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan yang diatur berdasarkan waktu.

  • Diagram Collaboration juga merupakan diagramInteraction berfungsi membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu informasi itu dikirimkan.

  • Diagram State Chart merupakan indikator yang menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya.

  • Diagram Activity, menunjukkan bagaimana aktifitas – aktifitas tersebut bergantung satu sama lain. dan berfokus pada aktifitas – aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal.

  • Diagram Component adalah sebuah kode – kode modul yang merupakan fisik sebenarnya dari diagramClass.

  • Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisiksoftware dan hardware.

PENDEKATAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJECT







Konsep perancangan berorientasi objek

Perancangan berorientasi objek adalah strategiperancangan di mana perancang sistem memikirkan ‘benda’dan bukan operasi atau fungsi. Sistem yang berjalan terdiri dariobjek-objek yang berinteraksi yang mempertahankan statuslokal mereka sendiri dan menyediakan operasi bagi informasistatus tersebut. Proses perancangan berorientasi objek melibatkanperancangan kelas objek dan hubungan antara kelas-kelas ini.Ketika desain telah direalisasikan sebagai program yangberjalan, objek yang dibutuhkan dibuat secara dinamis denganmemakai definisi kelas.


PERANCANGAN TERSTRUKTUR


Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan (diotomasikan). Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan
Ada empat kegiatan perancangan yang harus dilakukan, yaitu:


*Perancangan arsitektural: kita merancang struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah: mengidentifikasi jenis aliran (transform flow atau transaction flow), menemukan batas-batas aliran (incoming flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarki modul. Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat.


*Perancangan data: kita merancang struktur data yang dibutuhkan, serta merancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai (ERD).


*Perancangan antarmuka: kita merancang antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.


*Perancangan prosedural: kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lain


Elemen Perancangan Terstruktur


1. Modul
Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input(masukan), output(keluaran), fungsi, mekanisme dan data internal. Contoh : Foxpro / Pascal (Procedure, function),
COBOL (Program, section,paragraph), FORTRAN (subroutine).


2. Bagan terstruktur (Structured Chart)
Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul-modul, organisasi, dan komunikasi. Keuntungannya ; Menggunakan gambar, Dapat dipartisi, Fleksibel, Input sangat berguna pada implementasi, Membantu pemeliharaan (maintenance) dan modifikasi.


3. Strategi Perancangan
Mentransformasikan hasil analisis (DFD) menjadi Bagan Terstruktur, untuk diimplementasi. DFD memperlihatkan aliran data dan informasi dari sistem. Jika dalam suatu DFD aliran datanya ditentukan oleh suatu data item, misalnya ‘T’ yang mempunyai nilai/ karakteristik tertentu, kemudian nilai ini akan mempengaruhi / menentukan arah aliran data (men-trigger arah), maka titik proses dimana terjadi percabangan arah aliran data tsb disebut titik pusat transaksi


4. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic)


Tools Perancangan Terstruktur
1. DFD (Data Flow Diagram )
2. Kamus Data
3. Entity Relationship Diagram (ERD)
4. State Transition Diagram (STD)
Metodologi Perancangan Terstruktur


Metodologi pemecahan fungsional
 
Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang, dan diterapkan.


Konsep Sisten Dan Model penggunaan
 
Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau
mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan
melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan
seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.
Pengertian Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran dapat dimaknai sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagaiproses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Object Interface Sistem Terdistribusi


Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Ciri khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal: perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman. Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability).

Jumat, 02 Desember 2016

Desain Sistem



ARTI DESAIN  SISTEM

Desain sistern dapat didefinisikan sebagai berikut ini. Mcnurut  Robert J. Verzellu/John   Reuter  III:

The stage of the development  cycle ~hich follo~ analysis:  definition of functional  requirement  and preparation  of implementation  specifi­ cations; describing  ho~ a system is to constructed.2
(Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan  sistem:  pendefini­
sian dari kebutuhan-kebutuhan   fungsional  dan persiapan  untuk rancang bangun  implementasi;  menggambarkan  bagaimana  suatu sistem dibentuk).

Menurut John Burch & Gary Grudnitski:


Systems   design can be defined as the dra~ing,  palnning,   sketching, or  arranging  of many separate elements  into a viable,   reunified   a whole.3
(Desain sistem dapat didefinisikan  sebagai penggambaran,  perencanaan dan  pembuatan   sketsa  atau pengaturan  dari  beberapa   elemen  yang terpisah  ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi).

Menurut  George M. SCOLl:


Systems design determines  how a system ~ill accomplish  ~hat it  must accomplish;  it involves configuring  the software and hardware  compo­ nents of a system so that after the installation  to the system  ~i II fully satisfy  the system specifications  established  at the  end  of the systems analysis  phase.4
(Desain sistem menentukan  bagaimana  suatu sistem akan  menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan;  tahap ini  menyangkut   mengkonfigurasi dari komponen-komponen    perangkat  lunak dan  perangkat   keras  dari suatu sistem sehingga  setelah  instalasi dari slstem akan benar-benar memuaskan  rancang  bang un yang telah ditetapkan   pada  akhir  tahap anal isis sistem).






Desain  Sistem


Dengan   demikian   desain  sistem  dapat  diartikan   scbagai  berikut   ini.


1.  Tahap   setelah   analisis  dari  siklus  pengembangan     sistem;
2.  pcndefinisian    dari  kebutuhan-kebutuhan       fungsional;
3.  persia pan  untuk  rancang   bangun   implementasi;
4.  menggambarkan     bagaimana    suatu  sistem  dibentuk;
5.  yang   dapat    berupa   penggambaran,     per encanaan   dan  pembuatan     sketsa    atau pengaturan     dari  beberapa    elemen   yang  terpisah   ke dalam  satu   kesatuan    yang utuh  dan  berfungsi;
6.  tcrmasuk    menyangkut    mengkonfigurasi     dari  komponen-komponen        perangkat lunak  dan  perangkat    keras  dari  suatu  sistem.



TUJUAN  DESAIN  SISTEM

Tahap    desain    sistem  mcrnpunyai   dua  maksud   atau  tujuan    utama,    yait u sebagai   berikut   ini.)

1. Untuk   memenuhi    kebutuhan    kepada   pemakai   sistem.
2. Untuk    mcmbcrikan     gambaran     yang jelas  dan  rancang    bangun    yang   lengkap kcpada   pcrnrogram    komputer    dan  ahli-ahli   teknik  lainnya  yang  terlibat.

Tujuan   kedua   ini lebih  condong   pada  desain  sistern  yang  terinci,  yaitu  pembuatan rancang   bangun   yang jelas  dan  lengkap   untuk  nantinya   digunakan   untuk  pembu­ at an  program   komputernya.
Untuk   mcncapai   LUhuanini, analis  sistern harus  dapat  mencapai    sasaran­
sasaran   sebagai   berikut   ini.

1. Desain    sistern  harus  bcrguna,   mudah  dipahami   dan  nantinya    mudah    diguna­ kan.   Ini   berarti    bahwa  data harus   mudah    diiangkap,     metode-rnetode       harus mudah    ditcrapkan    dan  informasi   harus  mudah  dihasilkan  scrta mudah    dipah­ ami  dan  digunakan.
2. Desain     sistern   harus   dapal    mendukung     iujuan  ut ama    perusahaan      sesuai
dengan   yang  telah  didefinisikan    pad a lahap  pcrencanaan    sisiern  yang   dilanjut­
kan  pada  tahap  analisis  sistem.





 

3. Desain    sistcrn   harus  cfisien  dan  elckuf   untuk  dapat    mcndukung     pcngolahan transaksi,   pclaporan    manajernen    dan  mendukung    kcpuiusan   yang akan  dilaku­ kan   olch  manajemen,    tcrrnasuk   tugas-tugas   yang  lainnya  yang tidak   dilakukan oleh  komputcr.
4.  Desain   sistcm  harus  dapat  mernpersiapkan     raneang   bangun  yang  ier inci  untuk masing-masing    komponcn   dari  sistern  informasi   yang  meliputi   data  dan  infor­ masi,    simpanana     data,     mctode-rnetode,        pr osedur-prosedur,        orang-orang, pcrangkat    keras,  perangkat    lunak  dan  pcngendalian    intern.



PERSONIL YANG TERLIBAT

Pckcrjaan     desain   sistem   dilakukan    oleh   analis   sistem   7 dan   personil­ personil    teknik  lainnya,  seperti   misalnya   spesialis  pengendalian    (controls   special­ ists),  personil   penjamin   kualitas   (quality  assurance  personilis, ,Pcsialis  komunikasi data   (data  communications  specialists'i dan  lain sebagainya.   8Bagaimana     dcngan pemakai-pemakai       sistcrn   (users)?   Apakah    pcmakai    sistern   juga   harus   terlibat dalam   tahap    ini?  Banyak  orang  yang setuju  bahwa  ketcrlibatan     pcmakai    sistem sangal    penting    selama    tahap    anal isis sistern.  Akan   tetapi   bagaimana     di  tahap desain    sistem   ini?  Banyak  analis  sistern  yang  mcndcsain    sistem   informasi    tanpa partisipasi   yang  bcr art i dari  pcm akai  sistern.  Hasil  dari  kctidak-terlibatan       pcmkai sistern  ini akan  mengakibatkan     kurang  puasnya  pcmakai   sistcrn  tcr hadap  cara sistern   bcrkerja     (bahkan    sistern   tidak   dapat    mcrncnuhi     kebut uhan  pcrnakai). Olch   karcna    alasan    ini,  maka  pcmakai   sistern   sehar usnya  juga   terlibat    dalarn tahap    desain  sistem. Pcm akai  sistcrn  paling  tidak  dapat   mengkaji    ulang   kornpo­ ncn-kornponen      sistcrn   informasi   yang  didesain.  Misalnya   pernakai    sistern   schrusnya   mengkaji    ulang  tata  let ak (layout)   dari  scmua   laporan-Iaporan      dan   ben­ tuk-bcntuk     iampilan    di layar  terminal.   Pernakai   sistem  juga   seharusnya     mcnilai arus   percakapan     dari  dialog  di layar  terminal.   Pernakai    sistern   juga   scharusnya menilai    cara  rfenangkapan      data,   pengolahan    dari   data  tcrsebut   dan distribusi informasinya. 

 

TEKANAN-TEKANAN DESAIN 10

Tekanan-tekanan      desain   idesign forcesj   adalah   tekanan-tekanan       (forces) yang   harus    dipcrtimbangkan       dalam  mendcsain     suatu   sistem   informasi    supaya dapat  mcngena   sasarannya.    Supaya  sukses,  analis  sistem  harus   mempertimbang­ kan   design  forces  yang  ada  dan  bagaimana     tekanan-tekanan       ini  mempengaruhi proyek  sistern  informasi.   Ambillah   contoh   desain  suatu  mobil  sebagai   analoginya. Sernua    mobil   tcrdiri    dari   blok-blok    bangunan    yang   sarna,   yaitu   sebuah    bodi mobil,  interiornya,    instrumen-instrumcnnya,       kendali  kemudi   (kemudi,   pedal  rem,
pedal   gas  dan  lain  sebagainya),    roda-roda,    gandar-gandar     dan  suatu    rncsin   yang terbentuk     dari   suatu  unit  tenaga,   surnber   energi,    transmisi-transmisi       dan   gear­ gear.   Akan  tctapi  karena   adanya  sejumlah   tekanan-tekanan     desain,    bentuk    dan isi dari  blok-blok   bangunan    mobil  ini telah  berubah   dari  waktu  ke waktu.  Scbagai misalnya,   pengendalian    polusi,  kemanan   yang ditingkatkan    dan  pernakaian    bahan bakar  yang  harus  lebih  hem at mcmaksa   mobil  untuk  didcsain   kembali    keseluru­ hannya.    Bebcrapa    industri   mobil  beberapa    tahun  yang  lalu  kurang    memperhati­ kan   pada  pemenuhan    sclera   pasar  dan  banyak  yang  merancang    mobil  yang   tidak dapat    diterima   oleh  konsumen.    Seteiah   pabrik-pabrik    mobil  ini berhenti    mer an­ cang  mobil  ierscbut   dan  mulai  mcrancang    kernbali  dengan   mempcrhatikan     design forces,   mcr eka  mendapatkan     kembali  jalur   pemasarannya.     Kesadaran    akan  desigil [orces   dan  mcngikutinya    dengan   pasti  telah  mcngembalikan     pabrik-pabrik      mubil ini kepada   operasi   yang  menguntungkan.
Perancang     sistem  informasi   juga  harus  memperhatikan      sejumlah    design forces  yang  mempengaruhi     kerjanya,   yaitu:

- intcgrasi   (integrations,
- jalur  pemakai/sistem      (user/system    illie/face),
- tckanan-tckanan      persaingan    (competitive  forces),
- kualitas   dan  kcgunaan   informasi   (il!fol1natioll  quality and usability),
- kcbutuhan-kebutuhan       sistem  (systems  requirements),
- kebutuhan-kcbuiuhan       pengolahan    data  tdata processing requiremcntsi,
- faktor-faktor    organisasi   torganizationut   [actors[,
- kcbutuhan-kcbuiuhan   biaya-cfckuvitas icost-cffecuveness    I"e41111('111('1/(\)
- Iaktor-faktor    manusia   thunian   JULlU}s)   dan
- kcbut uhan- kcbut uhan  kcla yakan  U<'asitntitv   requirements).