Kamis, 27 Oktober 2016

ANALISIS SISTEM

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
          Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Dapat dilakukan dengan 2 cara :
  1. Analisis terstruktur (structured analysis)
  2. Analisis aliran data (data flow analysis)

Analisis terstruktur adalah :
  1. Metode yang berusaha menstrukturkan proses penetapan kebutuhan, dimulai dengan dokumentasi sistem yang ada.
  2. Prosesnya adalah mengorganisasikan dengan suatu cara tertentu yang menyertakan seluruh detail  yang relevan yang dijelaskan pada sistem saat ini.
  3. Ketika detail yang relevan telah didapat, maka akan memudahkan proses verifikasi.
  4. Kebutuhan yang telah teridentifikasi akan serupa diantara masing-masing analis dan akan disertakan solusi terbaik dan strategi untuk kesempatan pengembangan sistem.
  5. Lembar kerja berbentuk kertas dibuat untuk dokumentasi sistem yang ada saat ini dan sistem yang diajukan merupakan cara komunikasi yang efektif.

Analisis aliran data dapat dilakukan dengan 4 pertanyaan berikut :
  1. Proses apa yang dilakukan sistem ?
  2. Data apa yang digunakan pada setiap proses ?
  3. Data apa saja yang disimpan ?
  4. Data apa saja yang dimasukan ke dalam sistem dan dikeluarkan dari sistem

 Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
  1. Menentukan lingkup sistem
  2. Mengumpulkan fakta
  3. Menganalisis fakta
  4. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem.

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan. Langkah-langkah dasar analisis sistem yaitu : Identify, Understand, Analyze, Report.


IDENTIFIY
        Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Hal yang dilakukan dalam identifikasi masalah yaitu :
a.    Mengidentifikasi penyebab masalah
b.    Mengidentifikasi titik keputusan
c.    Mengidentifikasi personil-personil kunci/utama

       Analisis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi. Tugas mengidentifikasi dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem.
       Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut, sebagai dasar identifikasi titik keputusan dapat digunakan dokumen paperwork
       Flow atau form flowchart bila dimiliki oleh perusahaan. Setelah titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil kunci dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja.

UNDERSTAND
      Tahapan ini adalah memahami kerja sistem yang ada dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey), sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).
      Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan  informasi yang ada seperti :
A.    wawancara merupakan cara yang paling efektif, merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara (analis sistem) dengan yang diwawancara (user). Perlu ada perencanaan, dan perlu ada tujuan khusus dan terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Wawancara juga merupakan mekanisme feedback dan cara utama untuk mengumpulkan fakta lapangan dan melihat kesenjangan (gap) yang ada.
Terdapat  2 pertanyaan dalam wawancara :
a.    Open-ended, pertanyaan yang bersifat umum.
b.    Closed-ended, pertanyaan yang bersifat khusus.

Terdapat 2 format pemberian pertanyaan, yaitu
1.    Funnel format , diawali dengan pertanyaan umum, diakhiri dengan pertanyaan khusus
2.    Inverted funnel format, diawali dengan pertanyaan khusus, diakhiri dengan pertanyaan umum. Lebih mudah dikontrol pewawancara karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari yang diwawancara menjawab bebas.
Cara yang terbaik adalah menghindari pertanyaan yang berasumsi, pernyataan dengan akhir “could you ?” atau “isn’t it ?”, seperti :
1.    “Should we use a PC-based network or a departmental computer ?”
2.    “When was the last time that you turned it your report late ?”
3.    “You agree with this report format, don’t you ?”


                       

Pertanyaan dibagi dalam 2 kategori :
1.    Primer, untuk topik khusus, direncanakan dan netral
2.    Sekunder, merupakan kelanjutan dari pertanyaan primer untuk mendapatkan tambahan informasi, tidak terencana.  seperti “Would you describe ?” atau “Would you please give me more details ?”

Wawancara juga dapat dibuat sebelumnya. Ada 2 sumber dasar informasi yaitu apa yang orang katakan calon yang diwawancarai dan sumber kedua adalah catatan atau dokumen organisasi seperti struktur atau resume organisasi. Setelah selesai mewawancarai, pewawancara sebaiknya menyimpan atau mencatat dan mengevaluasi hasilnya. Dan perlu dibuat ringkasan dan laporan ke manajemen dan ke yang diwawancarai untuk menunjukkan bahwa apa yang dikatakan mereka cukup penting untuk dicatat.

B.    Sampling
Sampling adalah aplikasi dari prosedur tertentu yang kurang dari 100% item dalam suatu survey untuk mengevaluasi atau estimasi beberapa karakteristik dari populasi. Sampling berguna untuk menentukan karakteristik atau nilai dari seluruh item yang akan dipergunakan hingga selesai. Terdapat 2 macam sampling :
1.    Sampling statistik, digunakan untuk mengontrol resiko sampling dalam sampling statistik.
2.    Sampling non statistik, analis menentukan ukuran sampling dan mengevaluasi hasil seluruh sample berdasarkan pertimbangan dan pengalaman.

Analis perlu mengetahui dimana harus dipergunakan jumlah sample yang besar dan dimana untuk jumlah sample yang kecil. Langkah/tahapan dalam perencanaan sampling untuk Sampling statistik mau pun non statistik, sama hanya dalam sampling statistik tidak menggunakan formula matematika dan tabel statistik.
1.    Menentukan tujuan sampling
2.    Mendefinisikan populasi dan unit sampling, dimana unit sampling dapat berupa record atau field dalam record.
3.    Menspesifikasikan karakteristik
4.    Menentukan ukuran sample, dalam sampling statistik, formula dan tabel digunakan untuk menentukan ukuran sample. Dalam non statistik, analis cukup menyatakan berdasarkan keputusan berapa banyak ukuran yang diperlukan.
5.    Menentukan metode pemilihan sample dan melaksanakannya. Hasilnya adalah harus merupakan sesuatu yang mewakili sample dari populasi. Ada 3 metode sampling : random number, sampling sistematis dan sampling blok. Dalam sampling sistematis, pemilihan setiap unit yaitu unit yang ke-n dari populasi. Interval antaranya disebut interval skip. Dalam sampling blok, pemilihan unit adalah dalam periode waktu khusus atau dimensi ruang.
6.    Mengevaluasi hasil sample dan membuat suatu inferensi (95% atau 5%)

C.   Observing
Observasi memiliki banyak tujuan. Analis dapat menentukan apa yang akan yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, berapa lama dikerjakan, dimana dikerjakan, dan mengapa dikerjakan. Analis juga dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan prosedur yang dilakukan oleh pegawai. Beberapa cara mengobservasi, diantaranya :
1.    Persiapan
·         Mengidentifikasi dan menentukan apa yang akan diobservasi
·         Mengestimasi waktu untuk observasi
·         Menjamin persetujuan manajemen untuk pelaksanaan observasi
·         Menjelaskan ke organisasi yang diobservasi, apa yang akan dilakukan dan mengapa.
2.    Pelaksanaan
·         Analis perlu terbiasa dengan lingkungan sekitar dan komponen dalam area yang diobservasi. Membiasakan dengan pekerjaan yang berjalan pada tempat tersebut.
·         Selama observasi, analis secara berkala melakukan pencatatan
·         Analis perlu mencatat hal-hal yang khusus. Deskripsi yang umum dan samar sebaiknya dihindari
·         Jika analis berinteraksi dengan orang-orang yang diobservasi, analis sebaiknyaberulang-ulang membuat komentar kualitatif dan penilaian
·         Analis perlu menunjukkan kebaikan dan keamanan selama observasi

Analis kemungkinan bisa tidak memiliki waktu banyak dalam mengobservasi. Untuk itu, teknik sampling dapat digunakan secara efektif untuk mengurangi Analisa waktu yang dibutuhkan dalam mengobservasi dan tetap dapat mengumpulkan fakta/ hasil yang pasti. Catatan analis dan impresi yang diberikan didokumentasikan dan diorganisasikan. Penemuan dan kesimpulan analis di-review dengan orang-orang yang diobservasi, dengan supervisor-nya, dan dengan analis yang lain.

Dari uraian diatas, maka pada tahapan ini yang harus dilakukan yaitu :
  1. Menentukan jenis penelitian
  2. Merencanakan jadwal penelitian meliputi : dimana penelitian akan dilakukan, apa dan siapa yang akan diteliti, siapa yang akan meneliti, dan kapan penelitian dilakukan. Termasuk :
  Mengatur jadwal wawancara
  Mengatur jadwal observasi
  Mengatur jadwal pengambilan sample
  1. Membuat penugasan penelitian
  2. Membuat agenda wawancara
  3. Mengumpulkan hasil penelitian

            Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian juga tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau I/ O yang digunakan oleh sistem.
            Setelah jadwal dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan. Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.
            Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
    1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
    2. Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
    3. Pengambilan sampel
    4. Formulir dan laporan yang dihasilkan sistem lama
    5. Elemen data
    6. Teknologi yang digunakan di sistem lama
    7. Kebutuhan informasi pemakai sistem/ manajemen

ANALYZE
      Menganalisis hasil dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis kelemahan sistem dan kebutuhan informasi pemakai/ manajemen, penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti  :
1.    apa yang dikerjakan ?
2.    bagaimana mengerjakannya ?
3.    siapa yang mengerjakan ?
4.    dimana dikerjakan ?

      Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya, dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan  :
1.    mengapa dikerjakan ?
2.    perlukah dikerjakan ?
3.    apakah telah dikerjakan dengan baik ?

      Sasaran yang harus dicapai untuk menentukan kriteria penilaian adalah : relevance, capacity, efficiency, timeliness, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity

ANALISA
DAFTAR PERTANYAAN
Distribusi pekerjaan
Apakah tugas & tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas ?
Apakah telah didistribusikan dengan efektif untuk
masing2 personil dan unit organisasi ?
Pengukuran pekerjaan
Apakah kebijakan dan prosedur telah dipahami dan diikuti ?
Apakah produktivitas karyawan memuaskan ?
Apakah unit2 organisasi telah bekerja sama dan terkoordinasi dengan baik menjadi arus data dengan lancar ?
Apakah terjadi operasi yang tumpah tindih ?
Seberapa perlu hasil dari tiap2 operasi ?
Apakah terdapat operasi yang menghambat arus data ?
Apakah volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik ?
Apakah terdapat standar kinerja yang baik dan selalu mutakhir ?
Keandalan
Apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing2-masing operasi diminimumkan ?
Apakah operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali ?
Dokumen
Seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada ?
Apakah masing2 dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang efektif ?
Apakah tembusan dari dokumen perlu ?
Laporan

Dapatkah laporan dipersiapkan dengan mudah dari file dan dokumen yang ada ?
Apakah terdapat duplikasi di file, catatan dan laporan-laporan ?
Teknologi

Apakah fasilitas dari sistem informasi (personil, peralatan dan fasilitas lain) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi                  penundaan yang berarti ?
              
REPORT
      Report, merupakan kegiaatan membuat laporan-laporan hasil analisis diserahkan ke steering committee yang nantinya akan diteruskan ke pihak manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan. Tujuan penyerahan laporan :
  1. Analisis telah selesai dilakukan
  2. Meluruskan kesalahpengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan  dianalisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
  3. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
  4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi).

      Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada Laporan hasil analisis ini sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.              

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM

1 KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM 
2 RUANG LINGKUP :
1. Pendahuluan
2. Kebijakan Sistem
3. Perencanaan Sistem
4. Proses Perencanaan Sistem 
3 3 1. Pendahuluan - Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, terlebih dulu - dimulai dg adanya suatu kebijakan dan perencanaan utk mengembangkan suatu sistem. - Perencanaan sistem mrpkan pedoman utk melakukan pengembangan sistem. Tanpa perencaan sistem yg baik, pengembangan sistem tidak akan berjalan sesuai yg diharapkan. - Kebijakan sistem mrpkn landasan dan dukungan manajemen puncak utk membuat perencanaan sistem. Tanpa adanya kebijakan sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tdk akan mendpt dukungan dari manajemen puncak tsb. Padahal dukungan manajemen puncak sangat penting artinya. 
4 4 2. Kebijakan Sistem - Kebijakan utk mengembangkan sistem dilakukan oleh manajemen puncak, karena manajemen menginginkan utk meraih kesempatan yg ada yg tdk dpt diraih oleh sistem yg lama. - Partisipasi dan keterlibatan manajemen masih diharapkan utk keberhasilan sistem yg akan dikembangkan, dg dibentuk tim penasihat (komite pengarah), yg terdiri dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai sistem (manajer divisi), yg diketuai oleh direktur utama. - Tugas komite pengarah:
1. Mengkaji, menyetujui, merekomendasi yg berhub dg perencanaan sistem.
2. Mengkoordinir pelaks sistem sesuai dg rencana
3. Mengawasi kemajuan proyek proyek sistem
4. Menilai kinerja dari fungsi-fungsi sistem yg telah dikembangkan.
5. Memberikan saran dan petunjuk thd sistem yg sdg dikembangkan. 
5 5 3. Perencanaan Sistem - Setelah adanya kebijakan pengembangan sistem dr manajemen puncak, sebelum sistem dikembangkan, perlu direncanakan terlebih dahulu. - Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan dana yg dibutuhkan utk mendukung pengembangan sistem dan mendukung operasinya setelah diterapkan. - Perencanaan sistem ditangani oleh staf perencana sistem. - Contoh struktur organisasi yg mempunyai staf perencana sistem sendiri: 
Y  6  Manajer Proyek Proyek A Manajer Proyek Proyek B Pelayanan Khusus Perawatan Sistem Pengawasn Analis Sistem Prmrograman Sistem Database Administrator Penyiap dataOperator Komputer Pustakawan data Pengontrol data Manajer Pengolahan data Manajer Pengembagnan sistem Staf pengembangan personil Staf teknik Manajer Sistem Informasi Komite Pengarah Staf Perencanaan sistem 
7 7 4. Proses Perencanaan Sistem Dikelompokkan dlm 3 proses utama:
1. Merencanakan proyek-proyek sistem yg dilakukan oleh staf perencana sistem.
2. Menentukan proyek-proyek sistem yg akan dikembangkan yg dilakukan oleh komite pengarah. 3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yg akan dikembangkan yg dilakukan oleh analis sistem. 
8 8. 7 1. Merencanakan proyek-proyek sistem Terdiri dari tahapan: 1. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi, dan taktik perusahaan. 2. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem. 3. Menetapkan sasaran proyek sistem. 4. Menetapkan kendala-kendla proyek sistem. 5. Menetapkan prioritas proyek sistem. 6. Membuat laporan perencanaan sistem. 
9 9.7. 2. Menentukan proyek-proyek sistem yg akan dikembangkan Terdiri dari tahapan: 1. Menunjuk tim analis 2. Mengumumkan proyek pengembangan sistem. 
10 10.7 3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yg akan dikembangkan Terdiri dari tahapan: 1. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem. 2. Melakukan studi kelayakan 3. Menilai kelayakan proyek sistem. 4. Membuat usulan proyek sistem. 5. Meminta persetujuan manajemen. 


Senin, 24 Oktober 2016

Perangkat keras

Bagian papan induk(motherboard) dari suatu perangkat keras komputer.
Perangkat keras komputer (bahasa Inggris: hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita berbicara mengenaifirmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.
Komputer pada umumnya adalah komputer pribadi, (PC) dalam bentuk desktop atau menara kotak yang terdiri dari bagian berikut:
·         Papan sistem/papan induk yang merupakan tempat CPU, memori , slot vga, dan memiliki slot untuk kartu tambahan.
·         RAM - tempat penyimpanan data sementara / jangka pendek,sehingga perangkat lunak yang kita jalankan akan tersimpan sementara, sehingga komputer tidak perlu selalu mengakses hard disk untuk mencari data. Jumlah RAM yang lebih besar akan membantu kecepatan PC
·         Buses:
·         Bus PCI
·         Bus ISA
·         USB
·         AGP
·         ROM (Read Only Memory) di mana firmware diletakkan
·         CPU (Central Processing Unit) sebagai otak dan bagian utama komputer
·         Power supply - sebuah kotak yang menyalurkan daya ke papan induk transformer, kontrol voltase dan kipas
·         Pengontrol penyimpanan, dari jenis IDE, SCSI atau SATA atau lainnya, yang mengontrol hard disk, Floppy disk, CD-ROM, DVD-ROMdan drive lainnya; kontroler ini terletak di papan induk (atas-papan) atau di kartu tambahan
·         Pengontrol penampilan video yang memproduksi output untuk komputer display
·         Pengontrol komputer bus (paralel, serial, USB, Firewire) untuk menyambung komputer dengan alat tambahan luar lainnya sepertiprinter atau scanner
·         Beberapa jenis penyimpanan komputer:
·         CD - tipe paling umum media yang dapat dilepas, murah tapi mudah rusak.
·         CD-ROM
·         CD-RW
·         CD-R
·         DVD
·         DVD-ROM
·         DVD-RW
·         DVD-R
·         Floppy disk
·         Penyimpanan dalam - menyimpan data dalam komputer untuk penggunaan jangka panjang.
·         Hard disk - untuk penyimpanan data jangka panjang
·         Disk array controller
·         Kartu suara - menerjemahkan signal dari papan sistem ke bahasa yang dapat dimengerti oleh speaker, dan memiliki terminal untuk mencolok kabel suara speaker.
·         Jaringan komputer - untuk menghubungkan komputer ke internet atau ke komputer lainnya.
·         Modem - media penyambung ke koneksi internet.
·         Kartu network - untuk internet DSL/kabel, atau menghubungkan ke komputer lain.
·         Alat lainnya.
Sebagai tambahan, perangkat keras dapat memasukan komponen luar lainnya. Di bawah ini merupakan komponen standar atau yang umum digunakan.
·         Input
·         Keyboard
·         Alat penunjuk
·         Mouse
·         Trackball
·         Joystick
·         Gamepad
·         Scanner gambar
·         Webcam
·         Tablet Grafis
·         Output
·         Printer
·         Speaker
·         Monitor
·         Jaringan/Networking
·         Modem
·         kartu network
Perkembangan Perangkat Keras Komputer
Perkembangan teknologi elektronik yang paling pesat dan banyak dipakai dibanyak bidang dalam menyelesaikan pekerjaan maupun untuk memperoleh informasi tidak lain adalah komputer. Perkembangan komputer ini diakibatkan oleh perkembangan mikroprosesor (processor) sebagai otak dalam menangani keseluruhan dari kerja komputer.
1.   Perkembangan Mikroprosesor Intel dan Personal Computer (PC)
sesuai dengan waktu evolusi generasi-generasi prosesor yang baru bermunculan dengan performance yang lebih canggih, baik dari segi kualitas maupun kerumitannya.
Perkembangan tipe komputer:
·         XT 8086-8088
·         AT 286,AT 386, AT 486
·         Pentium I : AT 80586 dengan 50 Mhz, 70 Mhz, 90 Mhz, 100 Mhz, 133 Mhz.
·         Pentium II : 266 Mhz, 300 Mhz, 350 Mhz, 400 Mhz, 450 Mhz.
·         Pentium III : 500 Mhz, 550 Mhz, 600 Mhz, 650 Mhz, 700 Mhz.
·         Dan generasi terbaru sekarang pentium IV.

Processor selain Intel dan Perkembangannya
Pangsa pasar yang menggiurkan untuk teknologi Komputer di Indonesia menyebabkan processor yang ada di Pasar tidak hanya produk Intel Co. tetapi Perusahaan lain seperti




Perangkat lunak

Perangkat lunak (bahasa Inggris:software) adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keraskomputer.[1][2][3]
Pembuatan perangkat lunak itu sendiri memerlukan "bahasa pemrograman" yang ditulis oleh programmer untuk selanjutnya di kompilasi dengan aplikasi kompiler sehingga menjadi kode yang bisa dikenali oleh mesin hardware.
Di bawah ini ada beberapa contoh macam perangkat lunak, yaitu:
·         Perangkat lunak aplikasi (application software) seperti pengolah kata, lembar tabel hitung, pemutar media, dan paket aplikasi perkantoran seperti OpenOffice.org.
·         Sistem operasi (operating system) misalnya Linux.
·         Perkakas pengembangan perangkat lunak (software development tool) seperti Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan.
·         Pengendali perangkat keras (device driver) yaitu penghubung antara perangkat perangkat keras pembantu, dan komputer adalah software yang banyak dipakai di swalayan, dan juga sekolah, yaitu penggunaan barcode scanner pada aplikasi database lainnya.[4]
·         Perangkat lunak menetap (firmware) seperti yang dipasang dalam jam tangan digital, dan pengendali jarak jauh.
·         Perangkat lunak bebas (free 'libre' software) dan Perangkat lunak sumber terbuka (open source software)
·         Perangkat lunak gratis (freeware)
·         Perangkat lunak uji coba (shareware / trialware)
·         Perangkat lunak perusak (malware)