Sabtu, 22 Oktober 2016

PERBEDAAN METODOLOGI WATERFALL DAN SDLC(System Development Lyfe Cycle)

1.     SDLC
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Metode pengembangan perangkat lunak dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle). Metodologi ini menjadi perhatian sangat istimewa pada proses rekayasa perangkat lunak. Karena dengan metodologi SDLC yang digunakan akan sangat menentukan sukses tidaknya proyek software.
Perbandingan tentang kelebihan dan kekurangan model Waterfall dan Prototype pada Software Development Life Cycle (SDLC) ini dijelaskan berikut ini
2.     Waterfall
Waterfall, merupakan SDLC tertua karena sifatnya yang natural. Urutan SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Kelebihan :
–   Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
–   Cocok untuk system software berskala besar.
–   Cocok untuk system software yang bersifat generic.
–   Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan :
–   Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
–   Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
–  Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar